Rabu, 18 Mei 2011

Vereenig-de Osst-Ondische Compagnie

VOC (Vereenig-de Oost-Indische Compagnie)
Oleh : L.A. van Mhanoorunk
Latar belakang berdiri
Pada dasarnya VOC (Vereenig-de Oost-Indische Compagnie) merupakan gabungan dari beberapa pengusaha ataupun pemilik modal Belanda dalam hal perdagangan di Nusantara. VOC didirikan agar badan ini dapat menyatukan pedagang ataupun pengusaha Belanda dalam perdagangan di Nusantara yang selama ini cenderung dapat menimbulkan persaingan antar sesama negaranya atau pada intinya agar tidak terjadi perpecahan dalam proses perdagangan diantara sesama warga Belanda. Dan tentu saja agar dapat menyaingi pedagang asing lainnya juga. Dalam hal ini, para pengusaha dapat menggabungkan diri dengan cara membeli saham-saham VOC.
Hambatan-hambatan yang ditemui VOC dalam pembentukan VOC sebagai kongsi dagang antara lain:
·         Pada awal berdirinya, VOC sudah memiliki pesaing dagang asing lain yang lebih dahulu dating yakni Portugis dan Spanyol. Pada saat VOC ingin menguasai Malaka yang sudah dikuasai Portugis, maka mau tidak mau VOC harus melawan atau berperang dengan Portugis.
·         Mempertahankan wilayah-wilayah yang sudah dikuasai karena belakangan para pribumi juga mulai merasakan ketidaksenangan sehingga menimbulkan perlawanan.
Puncak Kejayaan VOC :
VOC mencapai puncak kejayaannya pada saat berada dibawah pimpinan Maetsuyker. Joan Maetsuyker diangkat menjadi pengganti Gubernur Jenderal Cornelis Reyniersz dan ia bertugas dalam kedudukan ini selama seperempat abad. Maetsuyker memegang rekor lamanya memangku jabatan antara Gubernur Jenderal yang pertama (Pieter Both) dan yang terakhir (Stachouwer, 1914). Masa jabatannya pun bersamaan dengan tahun-tahun paling makmur dan berwibawa dari VOC. Maetsuyker tiba di Batavia dalam tahun 1636 dengan gelar penasihat dewan kehakiman. Tugas pokoknya adalah mengkodifikasi berbagai kumpilan undang-undang yang berlaku, yang diselesaikan pada tahun 1642, dengan memberinya mana Undang-undang Batavia. Sebagai panglima dari angkatan laut yang dikirim ke Srilanka dan Goa dalam tahun 1644, ia merundingkan persetujuan gencatan senjata dengan Portugis yang diumumkan dalam bulan Nopember tahun itu. Pada bulan oktober 1650 dia diangkat sebagai pejabat senior kedua dalam hierarki VOC, yaitu direktur jendral di Batavia, tempat ia mengakhiri sisa hidupnya. Dia menjadi Gubernur Jenderal dalam bulan Mei 1653 dengan meninggal pendahulunya. Selama masa Jabatan Gubernur Maetsuyker yang penuh dengan aneka peristiwa, berakhir permusuhan dengan orang Portugis dan dengan orang Inggris : kedua peristiwa ini ternyata menguntungkan bagi VOC. Beberapa pertahanan Portugis, termasuk Colombo (1655-1656) dan Cochin (1662-1663) melakukan perlawanan yang kuat, tetapi yang lain-lainnya jatuh dengan mudah. Terutama orang Portugis sendiri sebagian besar yang menyebabkan kehancuran militernya. Memang mereka kekurangan tenaga manusia, kapal, serta sumber-sumber bantuan bahan, tetapi pun kesempatan-kesempatan kemungkinan yang mereka miliki tidak mereka manfaatkan, karena kelalaian dan tidak adanya disiplin mereka terus-menerus. VOC pada tahun 1664 adalah organisasi yang hebat yang dapat dibandingkan dengan salah satu perusahaan multinasional modern yang besar dengan mengadakan perbedaan dan waktu, ruang dan demografi.pada tanggal 22  Oktober, pengusaha Kompeni yang terkenal memberitahukan kepada Dewan Perwakilan atas nama Heren XVII, bahwa Heren XVII, bahwa VOC memilki lebih dari 140 buah kapal dan 25.000orang tercantum dalam daftar gajinya. Dengan kata lain Jan Kompeni yang terbaik dari kedua dunia dalam perang damai. Dimulai pada tahun 1702, yang menyatakan bahwa VOC  yang tiada taranya ini, telah menghasilkan perbendaharaan yang tiada terbilang dari ujung yang paling jauh di dunia ke dalam persatuan provinsi-provinsi Belanda, ketika mencapai ulang tahunya yang keseratus. Kemakmuran perniagaanya dibuktikan dengan tibanya dengan selamat tujuh belas buah kapal Hindia yang kaya muatan, kendatipun perang yang baru pecah dengan Prancis dan Spanyol.
Secara tersusun, maka puncak kejayaan VOC antara lain :
v  Kompeni (sebutan untuk VOC) tumbuh dari awal yang sederhana menjadi persekutuan yang luar biasa kayanya;
v  Saham nilainya telah bertambah banyak nilainya;
v  Dapat membina kekuatan angkatan laut dan militer dengan biaya sendiri;
v  Melakukan perang di darat dan di laut di bagian seluruh dunia yang jauh;
v  Merebut kastil-kastil, benteng-benteng, pelabuhan-pelabuhan dan daratan-daratan musuh;
v  VOC memiliki lebih dari 140 buah kapal dan 25.000 orang tercantum dalam daftar gajinya.
Runtuhnya Kejayaaan VOC :
Para ahli sejarah masih memperdebatkan apakah VOC benar-benar runtuh karena disebabkan korupsi. Tokoh-tokoh berwibawa seperti J. C. van Leur dan W. Coolhas mengemukakan bahwa korupsi bukanlah faktor utama dalam kemunduran dan jatuhnya VOC, mereka ingin menekankan bahwa  EIC, yang didalamnya juga memiliki masalah yang sama yaitu korupsi, memiliki masalah lain seperti penyelewengan, patronase dan main pengaruh, dianggap sebagai kenyataan hidup dalam rezim lama dan tidak punah sampai saat ini. Sikap badan-badan pengurus kedua maskapai dagang tersebut (EIC dan VOC), sejak semula ditandai oleh kecurigaan terus-menerus terhadap ketidakjujuran para abdi mereka. Para pemilik kuasa menyadari bahwa korupsi tidak dapat dihindarkan jika dilihat dari rendahnya upah dari sebagian besar para pegawainya. Pietter Van Dam, yang sudah hampir lima puluh tahun berpengalaman dalam bidang keuangan dan administrasi kompeni, mengakui dalam Beschriving (penjelasan) rahasianya yang disusun untuk ditujukan hanya kepada Heren XVII : ”bahwa para abdi kompeni harus berusaha hidup dalam batas gaji mereka, adalah hal yang sejak semula diakui tidak dapat dilakukan; dan karena itu adakalanya orang harus menutup mata dan berpaling kearah lain”.  Akan tetapi lain halnya dengan memaafkan instansi bawahan melakukan penyogokan dan pemerasan, dengan membiarkan korupsi kasar dan jauh jangkauannya seperti yang dilakukan oleh ”kompeni-kompeni kecil”. Kompeni-kompeni kecil ini adalah kelompok-kelompok atau gabungan-gabungan dari orang-orang bawahan VOC, terutama di Bengala dan Jepang, yang melakukan kecurangan penipu para pegawai VOC dengan cara memuat banyak barang-barang selundupan daripada muatan-muatan kompeni sendiri. Pada tahun 1732 Heren XVII secara tiba-tiba membebastugaskan sang Gubernur Jendral, Direktur Jendral, dan dua orang anggota dewan senior karena korupsi. Ini menimbulkan sensasi yang hebat, paling tidak untuk sementara.
       Dan pada pertengahan abad ke 18, VOC mengalami kemunduran karena beberapa sebab sehingga dibubarkan. Sebab-sebabnya ialah sebagai berikut:

ü  Ketidakjujuran para abdi VOC, karena kesejahteraan abdi VOC tidak setara dengan gaji yang mereka terima;
ü  Kemunduran dinas militer VOC karena mutu korps perwiranya;
ü  Perang untuk menaklukkan daerah-daerah yang melakukan perlawanan yang dipimpin oleh pimpinan local setempat maupun ulama;
ü  Konfrontasi dengan Prancis di Eropa mempengaruhi runtuhnya VOC.